Jumat, 19 Juli 2013

Jurnal Nematoda Parasitik Tumbuhan









PENGARUH REDUKSI OLAH TANAH DAN PEMULSAAN
TERHADAP KELIMPAHAN  NEMATODA PARASIT TUMBUHAN
 PADA PERTANAMAN TEBU BERUMUR 11 BULAN

M. T. Sibagariang1, IG. Swibawa2, dan Solikhin2
1)Mahasiswa dan 2)Dosen Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jl.Prof. Soemantri Bradjonegoro, No. 1, Bandar Lampung 35145


ABSTRAK

Penilitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh reduksi olah tanah dan pemulsaan terhadap kelimpahan nematoda parasit tumbuhan pada pertanaman tebu. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman tebu milik PT. Gunung Madu Plantations dari bulan Juli-Maret 2012. Satuan percobaan berupa petak 25 meter x 40 meter dirancang menggunakan rancangan petak terbagi (split plot design) dengan sistem olah tanah sebagai petak utama dan pemulsaan sebagai anak petak, dengan lima ulangan (kelompok). Sistem olah tanah terdiri dari dua taraf, yaitu tanpa atau reduksi olah tanah dan olah tanah intensif. Pemulsaan terdiri dari 2 taraf, yaitu pemberian mulsa bagas 80 ton/ha dan tanpa mulsa. Sampel tanah diambil ketika tebu berumur 11 bulan, nematoda diekstraksi menggunakan metode penyaringan dan sentrifugasi menggunakan larutan gula, dan nematoda diidentifikasi sampai pada tingkat genus berdasarkan ciri morfologinya. Hasil penelitian mnunjukkan bahwa paling sedikit 16 genus nematoda parasit tumbuhan yang meliputi Helicotylenchus, Hemicriconemoides, Hoplolaimus, Pratylenchus, Xiphinema, Meloidogyne, Paralongidorus, Longidorus, Trichodorus, Tylenchorhynchus, Tylenchus, Ditylenchus, Tylenchida MG-1, Tylenchulus, Paratylenchus, dan Tetylenchus ditemukan dari lahan tebu PT GMP.  Perlakuan tanpa olah tanah meningkatkan kelimpahan seluruh nematoda, yaitu nematoda parasit tumbuhan dan nematoda hidup bebas dan kelimpahan beberapa nematoda parasit tumbuhan, yaitu Hemicriconemoides, Hoplolaimus, Xiphinema, Longidorus, Tetylenchus, Paralongidorus, dan Meloidogyne.  Aplikasi mulsa bagas dapat menurunkan kelimpahan Meloidogyne dan Paralongidorus pada petak tanpa olah tanah, tetapi tidak  pada lahan olah tanah intensif.

Kata kunci: reduksi olah tanah, pemulsaan, nematoda parasit tumbuhan

PENDAHULUAN

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman perkebunan penting sebagai penghasil  gula.Tanaman tebu mengandung gula dengan  kadar mencapai 20%. Dari tanaman ini dapat diproduksi kristal-kristal gula pasir atau gula merah (Tim Penulis Penebar Swadaya, 2000), sebagai bahan pangan dan bahan industri.

Penerapan budidaya tanaman intensif untuk  mencapai produksi tinggi diketahui membawa dampak negatif terhadap kondisi fisik dan biologi tanah. Kenyataan ini mendorong para peneliti untuk mengkaji teknologi budidaya tanaman yang dapat menjaga produktivitas tetap tinggi tetapi membawa dampak negatif sekecil mungkin. Penerapan reduksi olah tanah diketahui memberikan dampak positif.  Salah satu teknologi yang dipelajari di Indonesia adalah teknologi tanpa olah tanah (TOT).

TOT memiliki keunggulan dalam mempertahankan kesuburan tanah. Pembalikan dan penggemburan tanah secara alami akan terjadi pada sistem ini karena aktivitas penetrasi akar,  mikroorganisme, dan  cacing tanah. Pemulsaan pada sistem tanpa olah tanah merupakan sumber C-organik tanah dan menjadi sumber hara bagi tanaman. Selain itu, pemulsaan berperan menjaga stabilitas suhu dan  kadar air tanah sehingga cocok bagi biota tanah, termasuk nematoda (Utomo, 2000).

Belum diketahui apakah  sistem TOT dan pemulsaan pada pertanaman tebu mempengaruhi kelimpahan nematoda parasit tumbuhan. Oleh karena itu,  penelitian mengenai hal ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tanpa atau reduksi olah tanah dan pemulsaan terhadap kelimpahan nematoda parasit tumbuhan pada pertanaman tebu di PT Gunung Madu Plantations.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini  merupakan bagian dari penelitian jangka panjang “Soil Rehabilitation” yang dilaksanakan atas kerjasama GMP-UNILA-YNU  di PT  Gunung Madu Plantations Lampung Tengah. Nematoda diekstraksi dan diidentifikasi di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan dari bulan  Juli 2011- Maret 2012.

Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam Rancangan Percobaan Petak Terbagi (Split Plot Experimental Design) dengan lima blok sebagai ulangan. Petak utama adalah sistem olah tanah  dan anak petak adalah  pemulsaan. Sistem olah tanah terdiri dari dua perlakuan, yaitu sistem tanpa atau reduksi olah tanah  (T0) dan olah tanah intensif (T1), sedangkan pemulsaan terdiri dari dua perlakuan, yaitu  tanpa mulsa (M0) dan pemberian mulsa bagas (M1) (80 ton/ha). Pengelolaan lahan dilakukan oleh pihak PT. GMP yang dimulai dengan membagi lahan menjadi 20 petak percobaan sesuai dengan perlakuan dan ukuran tiap petaknya 25 m x 40 m.

Pengambilan sampel tanah dilakukan pada bulan Juli 2011 saat tebu plant cane berumur 11 bulan. Dari setiap petak percobaan, sampel tanah diambil pada 12 titik sub sampel melingkar dengan monolith sebagai pusatnya, 4 titik berjarak 3 m dari pusat dan 8 titik berjarak 3 m dari titik pertama (Susilo dan Karyanto, 2005). Metode ekstraksi nematoda dari tanah yang digunakan adalah metode penyaringan dan sentrifugasi dengan larutan gula terhadap 300 cc sampel tanah (Gafur dan Swibawa, 2004). Nematoda difiksasi dengan larutan golden X sehingga nematoda berada pada larutan formalin 3%. Populasi nematoda dihitung dengan cara mengambil suspensi sebanyak 3 ml dari 15 ml dengan tiga kali ulangan. Identifikasi  nematoda berdasarkan ciri-ciri morfologi dilakukan terhadap 100 nematoda yang diambil secara acak. Identifikasi sampai tingkat genus nematoda berpedoman pada buku Pictorial Key To Genera of Plant Parasitic Nematodes (Mai dan Lyon, 1975) dan Fresh Water Nematodes (Goodey,1963). Kelimpahan seluruh nematoda dan genus nematoda parasit tumbuhan dianalisis ragam pada taraf 5% atau 1%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kelimpahan Seluruh Nematoda

Kelimpahan seluruh nematoda yaitu nematoda parasit tumbuhan dan nematoda hidup bebas diukur dari sampel 300 cc tanah. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan olah tanah berpengaruh sangat nyata (P<0,01), sedangkan  perlakuan pemulsaan serta interaksi olah tanah dengan pemulsaan  tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelimpahan seluruh nematoda. Rerata kelimpahan nematoda pada petak dengan perlakuan OTI adalah 279,12 individu/300 cc tanah sangat nyata lebih rendah dibandingkan dengan  kelimpahan nematoda pada petak dengan  perlakuan TOT, yaitu 731,13 individu/300 cc tanah  (Tabel 1). Hasil pengamatan pada plot yang sama yang dilakukan oleh Oktavia (2012) ketika tebu berumur 3 bulan menujukkan bahwa kelimpahan nematoda pada petak OTI  559 individu per 300 cc tanah tidak berbeda dengan  pada TOT sebanyak 592 individu per 300 cc tanah. Data penelitian ini menunjukkan bahwa petak TOT meningkatkan kelimpahan seluruh nematoda.

B. Kelimpahan Nematoda Parasit Tumbuhan

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ditemukan paling tidak 16 genus nematoda parasit tumbuhan yang berasosiasi dengan pertanaman tebu di Gunung Madu Plantation (GMP). Pada Tabel 2 disajikan genus-genus nematoda parasit yang ditemukan, yaitu  Hemicriconemoides, Hoplolaimus, Xiphinema, Longidorus, Tetylenchus, Meloidogyne, Paralongidorus,. Helicotylenchus, Pratylenchus, Trichodorus, Tylenchorhynchus, Tylenchus, Ditylenchus, Tylenchida MG-1, Tylenchulus, dan  Paratylenchus.

Beberapa nematoda parasit tumbuhan dipengaruhi oleh sistem olah tanah tetapi tidak dipengaruhi oleh pemulsaan, yaitu Hemicriconemoides, Hoplolaimus, Xiphinema, Longidorus dan Tetylenchus. Pada Tabel 3 tampak bahwa kelimpahan genus-genus nematoda parasit tumbuhan tersebut pada perlakuan OTI lebih rendah dibandingkan dengan kelimpahan genus-genus tersebut pada petak dengan perlakuan TOT. Oktavia (2012) melaporkan bahwa sebagian besar genus-genus nematoda pada pertanaman tebu tidak dipengaruhi oleh olah tanah kecuali Xiphinem. Kelimpahan nematoda ini lebih tinggi pada perlakuan OTI tanpa pemulsaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan laporan Oktavia (2012).Pada penelitian ini kelimpahan Xiphinema lebih tinggi pada TOT,daripada petak OTI. Tingginya kelimpahan nematoda parasit pada petak TOT diduga berhubungan dengan  kelimpahan gulma yang lebih tinggi pada TOT dibandingkan OTI. Nugroho ( 2011)  melaporkan bahwa kelimpahan gulma pada petak dengan perlakuan TOT lebih tinggi daripada kelimpahan gulma pada petak dengan perlakuan OTI. Keberadaan akar gulma yang melimpah pada petak TOT diperkirakan menjadi sumber makanan bagi nematoda parasit tumbuhan. Hal ini yang menyebabkan  kelimpahan nematoda parasit pada petak TOT lebih tinggi dibandingkan petak OTI. Menurut Freckman dan Ettema (1993) pada lahan yang diolah minimum atau kurang terusik keragaman nematoda tinggi.

SIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1.      Ditemukan 16 genus nematoda parasit tumbuhan pada pertanaman tebu umur 11 bulan setelah tanam yang meliputi Helicotylenchus, Hemicriconemoides, Hoplolaimus, Pratylenchus, Xiphinema, Meloidogyne, Paralongidorus, Longidorus, Trichodorus, Tylenchorhynchus, Tylenchus, Ditylenchus, Tylenchida MG-1, Tylenchulus, Paratylenchus, dan Tetylenchus.
2.      Perlakuan TOT meningkatkan kelimpahan seluruh nematoda, yaitu nematoda parasit tumbuhan dan nematoda hidup bebas dan beberapa genus nematoda parasit tumbuhan, yaitu Hemicriconemoides, Hoplolaimus, Xiphinema, Longidorus, Tetylenchus, Paralongidorus, dan Meloidogyne.


SANWACANA

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada managemen PT. GMP dan para peneliti pada penelitian “Soil Rehabilitation” atas bantuannya yang diberikan kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Freckman, D. W dan C. H. Ettema. 1993. Assessing Nematode Communities in Agroecosystems of Varying Human Intervention. Agriculture Ecosystem and Environment 45: 239-261.

Gafur, A dan IG. Swibawa. 2004. Methods in Nematodes and Soil Microbe Research for Belowground Bioversity Assessment in F. X. Susilo, A. Gafur, M. Utomo, R. Evizal, S. Murwani, IG. Swibawa (eds.), Conservation and Sustainable Management of Below. Ground Biodiversity in Indonesia, Universitas Lampung. P 117-123.

Goodey, J.B. 1963. Soil and Freshwater Nematodes. Methuen and CO. LTD. London. 544 p.

Mai, W. F dan H. H. Lyon. 1975. Pictorial Key to Genera of Plant Parasitic Nematodes. Comstock Publishing Associates, Cornell University Press. 220 p.

Nugroho, A. 2011. Serangan Penggerek Pucuk dan Batang Tebu serta Parasitasi Trichogramma chilonis pada Pertanaman Tebu dengan Reduksi Olah Tanah dan Pemulsaan - Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 75 hlm.

Oktavia,S. H. 2012. Pengaruh Reduksi Olah Tanah dan Pemulsaan Terhadap Kelimpahan Nematoda Nir Parasit dan Parasit Tumbuhan pada Pertanaman Tebu - Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 43 hlm.

Susilo, F.X dan A. Karyanto. 2005. Methods For Assessment of Below- Ground Biodiversity In Indonesia. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 59 hlm.

Tim Penulis Penebar Swadaya. 2000. Pembudidayaan Tebu. Penebar Swadaya. Jakarta.     112 hlm.

Utomo, M. 2000.  Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan.  Prosiding Seminar Nasional III Pengembangan Wilayah Kering. Bandar Lampung. 3-4 Oktober 2000. Hal 8-22.
                   
                                                           Lampiran 

Tabel 1. Kelimpahan seluruh nematoda pada petak dengan perlakuan olah tanah                                   (individu/300 cc tanah).

Perlakuan Olah Tanah
Kelimpahan Nematoda (individu/300 cc tanah)
OTI (Olah Tanah Intensif)
279,12 ±  42,79
TOT (Tanpa Olah Tanah)
731,13 ±162,81
F hitung
203,91**
Catatan : Tanda ** pada nilai F hitung  menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01).


Tabel 2. Nematoda parasit tumbuhan yang ditemukan pada pertanaman tebu di PT. GMP.

No
Nama Genus
1.
Helicotylenchus
2.
Hemicriconemoides
3.
Hoplolaimus
4.
Pratylenchus
5.
Xiphinema
6.
Meloidogyne
7.
Paralongidorus
8.
Longidorus
9.
Trichodorus
10.
Tylenchorhynchus
11.
Tylenchus
12.
Ditylenhus
13.
Tylenchida MG-1*
14.
Tylenchulus
15.
Paratylenchus
16.
Tetylenchus
Keterangan : * = nama ordo.
Tabel 3. Kelimpahan beberapa nematoda parasit tumbuhan pada petak dengan perlakuan olah       tanah (individu/300 cc tanah).
Genus nematoda
                     Olah Tanah                                             
                          
OTI
TOT
F hitung

-------individu/300 cc tanah------

Hemicriconemoides
103,78
 240,48
11,29**
Hoplolaimus
 83,46
252,4
54,44 **
Xiphinema
 10,34
  39,13
7,11٭
Longidorus
 1,35
  7,37
        7,9*
Tetylenchus
0
  2,74
8,38*
Catatan: Tanda * dan ** pada nilai F hitung  berturutan menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) dan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01)
              OTI : Olah Tanah Intensif
                TOT : Tanpa Olah Tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar