Minggu, 18 Mei 2014

Fungsi Alat Tubuh Tumbuhan



Annyeonghaseyo chingue, sudah lama yah saya tidak corat coret di blog saya ini. Kangen deh pengen share apapun juga, baik itu tentang oppa my super idol, kisah, maupun sekedar cerita saja. Sebenarnya penulis ingin sekedar share tentang nae oppaga (Kim Soo Hyun & C.NU oppa) ^-^, but ntar dulu lah saya ingin share “Fungsi Alat Tubuh Tumbuhan” (hanya sekedar berbagi ilmu aja penulis).

Sama seperti manusia yang memiliki alat-alat yang menempel di tubuh dan  mempunyai fungsi atau kegunaan (manfaat) masing-masing sesuai pada tempatnya, begitu pula yang terjadi pada tumbuhan, mempunyai kegunaan dan fungsinya. Baiklah tanpa basa-basi penulis langsung saja menguraikannya menjadi sebuah materi. Semoga aja bermanfaat dan dapat diambil intisari dari “Fungsi Alat Tubuh Tumbuhan” ini.

Untuk melakukan seluruh aktivitas hidupnya, tumbuhan ditunjang oleh alat-alat tubuh. Masing-masing alat tersebut memiliki strukutur dan fungsi yang berbeda. Proses yang berlangsung dalam tubuh tumbuhan meliputi pernafasan, transportasi, pengeluaran, gerak, dan iritabilitas.

    A.    Pernafasan padaTumbuhan

Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernafas. Pernafasan disebut juga respirasi. Pernafasan meliputi proses pemasukkan oksigen ke dalam tubuh, kemudian penggunaan oksigen untuk pembakaran zat-zat makanan, dan pengeluaran zat-zat sisa pembakaran. Proses pembakaran zat-zat makanan menghasilkan energy dan mengeluarkan zat-zat sisa antara lain karbondioksida dan uap air.
Apakah tumbuhan juga bernafas? Jika bernafas, apakah zat-zat yang diperlukan dan dilepaskan sama dengan proses pernafasan pada hewan dan tumbuhan.

Kegiatan Praktikum

Alat dan Bahan
1.      Tabung Kaca               3. Kecambah
2.      Sumbat                        4. Korek api

Cara kerja

Sediakan dua buah tabung kaca dan dua buah sumbat. Salah satu tabung diisi dengan kecambah yang sedang tumbuh hingga banyaknya mencapai setengah tabung. Satu tabung lainnya dibiarkan kosong. Letakkan masing-masing tabung pada tempat yang gelap selama satu jam. Sementara itu, siapkan bara api dari lidi atau batang korek api. Bersamaan dengan dibukanya sumbat tabung, masukkan bara api tersebut ke dalam masing-masing tabung secara bergantian. Amatilah apa yang terjadi. Bara api menjadi padam pada saat dimasukkan ke dalam tabung yang mana? Proses pernafasan memerlukan oksigen. Bara api yang dimasukkan ke dalam tabung kaca yang berisi kecambah menjadi padam. Hal ini menunjukkan bahwa oksigen dalam tabung kaca telah habis karena digunakan untuk penafasan kecambah.

   1.      Pernafasan pada Tumbuhan Tingkat Tinggi

Pernafasan yang terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi merupakan pernafasan aerob. Aerob, artinya dalam proses pernafasan tersebut diperlukan oksigen dari lingkungan. Pernafasan pada tumbuhan hijau pada hakikatnya adalah kebalikan dari proses fotosintesis. Proses fotosintesis menbentuk zat makanan dan melepaskan oksigen, sedangkan proses pernafasan memerlukan oksigen untuk oksidasi atau pembakaran zat-zat makanan sehingga diperoleh energy.
Pada tumbuhan tingkat tinggi , alat pernafasan terdapat pada akar, batang, dan daun. Pada daun, pertukaran gas terjadi melalui stomata atau mulut daun. Stomata merupakan celah-celah yang sangat kecil pada permukaan daun. Membuka atau menutupnya stomata dipengaruhi oleh kadar air dari sel-sel yang terdekat. Sel-sel terdekat dengan stomata disebut sel penjaga. Jika sel penjaga menerima banyak air, sel tersebut akan mengembang dan stomata membuka. Sebaliknya, jika sel penjaga kekurangan air, sel tersebut akan mengkerut dan stomata menutup.
       
                                       stomata
                                         Gambar stomata

Alat pernafasan tumbuhan yang terdapat pada batang adalah lentisel. Lentisel adalah celah-celah sel pada jaringan gabus, terdapat pada kulit batang tumbuhan yang sudah tua. Fungsinya sebagai alat pertukaran gas. Pada batang yang masih muda, susunan jaringannya masih renggang sehingga dapat digunakan untuk menyimpan udara. Pada batang yang sudah tua, pernafasan hanya terjadi melalui lentisel pada batang. Pada akar, bagian yang berfungsi sebagai alat pernafasan adalah lapisan epidermis yang masih muda, yaitu pada bagian ujung akar yang masih terdapat rambut-rambut akar. Melalui rambut-rambut akar ini, oksigen masuk ke bagian yang lebih dalam. Dengan adanya proses pernafasan melalui akar, penggemburan tanah pertanian perlu dilakukan. Tujuan penggemburan adalah agar akar mudah bernafas.

Beberapa jenis tumbuhan memiliki alat bantu pernafasan yang menjadi tempat keluar masukknya gas. Di antaranya adalah tumbuhan bakau, anggrek, dan beringin. Tumbuhan bakau yang hidup di daerah rawa atau berlumpur memiliki akar nafas yang mencuat di permukaan. Akar ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara dan mencengkeram tanah yang berlumpur agar batang tumbuhan dapat berdiri kokoh. Anggrek memiliki akar udara yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara.
Pohon beringin memiliki akar gantung yang tumbuh dari bagian batang atau cabang dan menggantung kearah tanah. Fungsi akar gantung ini adalah untuk mengambil oksigen dari udara. Apabila akar gantung ini telah menancap ke dalam tanah, ia berfungsi untuk menyerap air dan mineral.

2.      Pernafasan pada Tumbuhan Tingkat Rendah

Pada tumbuhan tingkat rendah, proses pernafasannya dapat terjadi baik dengan menggunakan oksigen dari luar maupun tanpa oksigen dari luar. Pernafasan yang membutuhkan oksigen dari luar disebut pernafasan aerob, sedangkan pernafasan yang tidak membutuhkan oksigen dari luar disebut pernafasan anaerob.
Contoh tumbuhan bersel satu yang proses pernafasannya memerlukan oksigen dari luar adalah bakteri Nitrosococcus. Untuk memenuhi kebutuhan oksigennya bakteri tersebut melakukan proses nitrifikasi, yaitu mengoksidasi ammonia menjadi nitrat. Pada monera, pernafasan aerob terjadi melalui selaput sel secara difusi. Proses difusi dapat berlangsung sebagai berikut :
Oksigen di dalam sel digunakkan untuk oksidasi yang menghasilkan energy dan melepaskan karbondioksida. Dengan demikan, kadar oksigen di dalam sel semakin berkurang dan kadar karbondioksida semakin bertambah. Oleh karena kadar oksigen dan karbondioksida di luar sel (lingkungan) tetap, terjadilah perbedaan kadar oksigen serta karbondioksida di luar sel dan di dalam sel. Akibatnya, oksigen dari luar sel berdifusi ke dalam sel, sedangkan karbondioksida berdifusi ke luar sel.
Pernafasan anaerob terjadi pada jamur, contohnya jamur ragi (Saccharomyces ) dan jamur tempe (Rhizopus). Pernafasan anaerob disebut juga peragian atau fermentasi. Pada proses tersebut, untuk mendapatkan energy, jamur menguraikan bahan tempat jamur hidup dengan menggunakan bantuan enzim. Kemampuan jamur dan bakteri dalam mengubah zat-zat makanan dimanfaatkan dalam proses pembuatan tapai, kecap, tempe, alcohol, dan roti.
Pada proses pembuatan tapai terjadi pengubahan zat tepung menjadi zat gula, kemudian zat gula diubah menjadi alcohol dan gas karbondioksida. Dalam proses ini juga dilepaskan energy dalam bentuk kalor atau panas.
Zat tepung ===  zat gula ==== alkohol + karbondioksida + kalor/panas


Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan) dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Makhluk hidup yang mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri. Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis

Fungsi Foto sintesis

Fungsi Fotosintesis sebagai berikut:
  1. Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat makanan berupa glukosa. Glukosa menjadi bahan bakar dasar pembangun zat makanan lainnya, yaitu lemak dan protein dalam tubuh tumbuhan. Zat-zat ini menjadi makanan bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu, kemampuan tumbuhan mengubah energi cahaya (sinar matahari) menjadi energi kimia (zat makanan) selalu menjadi mata rantai makanan.
  2. Fotosintesis membantu membersihkan udara, yaitu mengurangi kadar CO2 (karbon dioksida) di udara karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis. Sebagai hasil akhirnya, selain zat makanan adalah O2 (Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
  3. Kemampuan tumbuhan berfotosintesis selama masa hidupnya menyebabkan sisa-sisa tumbuhan yang hidup masa lalu tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun menjadi batubara menjadi salah satu sumber energi saat ini.

Proses Fotosintesis

      Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula danoksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa:



Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Fotosintesis pada alga dan bakteri

Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi.Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.
Proses Fotosintesis. [Sumber Referensi : Wikipedia dan Tertpopulerdotnet]

Tumbuhan membutuhkan sinar matahari, air, dan udara untuk membuat makanannya sendiri. Setiap hari, zat hijau daun pada daun tanaman menyerap cahaya matahari. Tumbuhan memanfaatkan cahaya matahari menjadi karbon dioksida dari udara, dan air dari tanah menjadi makanan yang mengandung gula. Tumbuhan lalu mengeluarkan oksigen sebagai hasil yang tidak terpakai, walaupun sebagian digunakan untuk bernapas. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.


     B.     Pengangkutan pada Tumbuhan

           Tumbuhan dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara menyusun zat-zat makanan dari bahan baku di lingkungannya. Bahan baku tersebut ada yang diambil dari tanah, misalnya air dan mineral, ada pula yang diambil dari udara, misalnya gas oksigen dan kabondioksida. Air dan mineral diserap oleh akar kemudian diangkut ke daun untuk diolah menjadi zat gula melalui poses fotosintesis. Selanjutnya hasil fotosintesis diedarkan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah, contohnya lumut dan jamur, tidak terdapat alat pengangkutan khusus melalui alat pengangkut. Pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji, terdapat jaringan pengangkutan yang terdiri atas xylem dan floem. Xilem disebut juga pembuluh kayu fungsinya mengangkut air dan mineral atau zat hara dari akar ke daun. Floem disebut juga pembuluh tapis atau pembuluh ayak, fungsinya mengangkut zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

    1. Jaringan pada Daun, Batang, dan Akar pada Tumbuhan

Jaringan pada tumbuhan umumnya terdiri dari : jaringan epitel, jaringan palisade, jaringan spons, jaringan pengangkut (xilem dan floem). Namun jaringan terebut mengalami perkembangan atau modifikasi pada masing-masing bagian tumbuhan yaitu pada bagian akar, batang dan daunnya. Berikut secara lengkap jaringan pada daun, batang dan akar Tumbuhan beserta gambar dan fungsinya.

1. Jaringan pada Akar
Jaringan pada akar terdiri dari:
(1). Epitel
Epitel adalah jaringan paling luar yang berfungsi untuk melindungi bagian-bagian yang berada dibawahnya. Epitel pada tumbuhan akan berkembang atau mengalami modifikasi menjadi:
Jaringan pada akar, batang, dan daun tubuhan dan gambar·   serabut/bulu-bulu akar, berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan zat-zat makanan yang terlarut
·     tudung akar kelompok sel-sel yang melindungi akar yang tumbuh dan menekan ke dalam tanah
·     meristem apikal yaitu sekelompok sel yang membelah secaramitosis terus menerus. Pembelahan sel-sel ini berakibat terjadinya akar
(2).  Jaringan pengangkut yang terdiri dari :
a. Xylem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun
b. Floem bersungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
c. Kambium adalah jaringan yang terletak antara xilem dan floem. Jaringan kambium menghasilkan jaringan xilem dan floem baru. Kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil
(3).  Jaringan Korteks berfungsi untuk menyimpan makanan

2. Jaringan pada batang
Jaringan pada batang tumbuhan meliputi:
1) Epidermis batang Tumbuhan
– Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer.
– Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu.
2) Korteks batang Tumbuhan 
– Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antarsel.
– Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.
– Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung ).
3) Stele (silinder pusat) batang Tumbuhan
 – Lapisan terluar disebut perisikel.
– Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut.
 
                                          gambar anatomi batang
     
           Air dan mineral yang larut di dalam tanah merupakan larutan yang berkosentrasi lebih rendah dibandingkan dengan kosentrasi cairan sel. Akibatnya air dan mineral itu dapat masuk ke dalam sel-sel rambut akar secara osmosis. Kemudian, melalui korteks, pengangkutan air dan mineral berjalan dari sel ke sel menembus endodermis menuju ke silinder pusat. Di dalam silinder pusat, air dan mineral diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem).

Struktur Jaringan luar Batang Tumbuhan
 1) Batang tumbuhan herba
   Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.
2) Batang tumbuhan kayu 
   Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan fotosintesis menjadi hilang.
 
           Berkas-berkas pengangkut pada tumbuhan saling berhubungan mulai dari akar hingga ke daun. Air dan mineral yang masuk ke dalam pembuluh kayu pada akar selanjutnya menuju pembuluh kayu pada batang. Pembuluh kayu pada batang merupakan pembuluh KAPILER. Bagaimnakah hubungan antara sifat pembuluh kapiler dan pengangkutan pada batang? Setelah air dan mineral masuk ke dalam pembuluh kayu, selanjutnya air dan mineral itu diangkut menuju batang melalui pembuluh kayu pada batang. Berkas-berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil letaknya berbeda dengan berkas-berkas pembuluh pada batang monokotil. Berkas pengangkut tumbuhan dikotil letaknya teratur, sedangkan berkas pengangkut tumbuhan monokotil letaknya tersebar.

           Bagian-bagian batang dikotil pada dasarnya sama dengan bagian-bagian akar, yaitu  terdiri atas kulit luar, kulit pertama, kambium, pembuluh kayu, dan pembuluh tapis serta silinder pusat. Pada bagian luar kulit kayu terbentuk jaringan gabus. Jaringan gabus tidak dapat ditembus oleh air dan gas maka untuk memelihara pertukaran gas, pada jaringan gabus terdapat celah-celah yang disebut lentisel.
          
         Kambium merupakan jaringan yang kearah luar membentuk kulit dan kearah dalam membentuk kayu. Kegiatannya dipengaruhi oleh persediaan air dan zat makanan. Dalam musim hujan kambium menghasilkan sel lebih banyak dan lebih besar. Jadi pembuluh kayu yang terbentuk selama musim hujan lebih besar daripada pembuluh kayu yang terbentuk pada musim kemarau. Dengan demikian, tampak perbedaan hasil kegiatan kambium pada musim hujan dan musim kemarau. Perbedaan tersebut tampak sebagai garis-garis berupa lingkaran tahun pada batang.

           Dengan menghitung jumlah garis lingkaran tahun dapat diketahui umur tumbuhan dikotil tersebut. Batang tumbuhan dikotil dapat membesar dan memanjang karena mempunyai kambium. Tumbuhan monokotil hanya dapat tumbuh memanjang karena tidak  memiliki kambium.
 
3. Jaringan pada daun
Jaringan pada daun tumbuhan meliputi:
Jaringan pada akar, batang, dan daun tubuhan dan gambar
Jaringan pada daun dikotil
Jaringan pada akar, batang, dan daun tubuhan dan gambar
Jaringan pada daun monokotil

1. Epidermis atas  
epidermis atas, tersusun dari selapis tipis sel yang bentuknya seperti batu bata. Umumnya sel-sel itu tidak memiliki kloroplas. Padabeberapa daun terdapat lapisan lilin yang menutup epidermis; bahkan ada epidermis yang berkutikula. Kutikula dan lapisan lilin tersebut mencegah daun kehilangan terlalu banyak air.
2.  Palisade
Tepat di bawah lapisan epidermis atas, terdapat lapisan sel-sel palisade. Sel-sel palisade ini mempunyaisusunan rapat dan mengandungkloroplas.
3. Spons
Tepat di bagian atas epidermis bawah adalah lapisansel-sel sponsa. Sel-sel sponsa ini lebih renggang susunannya dibandingkan sel-sel palisade dan juga mengandung kloroplas. Banyak rongga udara ada diantara sel-sel pada lapisan sponsa .
4. Berkas pengangkut
Berkas xilem dan floem dari tulang daun menembus lapisan sponsa. Air dari batang masuk ke daun melalui xilem pada tulang daun. Makanan dibuat di daun, dan dikeluarkan dari daun melalui floem pada tulang-tulang daun tersebut
5. Epidermis bawah
Permukaan bawah daun disebut epidermis bawah. Epidermis bawah biasanya mengandung sel-sel penutup yang mengelilingi celah yang disebut stoma. Karbondioksida berdifusi ke dalam daun melalui stoma yang membuka dan oksigen serta air berdifusi keluar daun melalui stoma yang membuka.
 

                                                 gambar anatomi/ bagian dalam daun 

           Bagian daun yang mengandung pembuluh kayu dan pembuluh tapis adalah tulang daun. Berkas-berkas pengangkut pada daun merupakan kelanjutan dari berkas pengangkut pada batang dan akar.
Hilangnya air melalui penguapan (transpirasi) pada daun mengakibatkan perbedaan kadar cairan antara sel-sel daun pada permukaan dan sel-sel daun yang lebih dalam. Kekurangan air ini diambil dari pembuluh kayu dalam daun. Pembuluh kayu dalam daun berbuhungan dengan pembuluh kayu pada batang dan akar. Dengan adanya penguapan pada permukaan daun, berarti juga terjadi arus air ke daun. Peristiwa ini dinamakan daya isap daun karena seolah-olah daunlah yang mengisap air dari akar.

     C.    Pengeluaran pada Tumbuhan

           Zat hara yang berupa air dan mineral diserap oleh akar dari dalam tanah, kemudian diangkut melalui pembuluh kayu sampai ke daun. Di dalam daun, air digunakan untuk bahan baku dalam proses fotosintesis. Fotosintesis terjadi pada jaringan daun yang kaya klorofil yaitu tiang atau palisade dan jaringan bunga karang atau spons. Apakah semua air yang sampai ke daun digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis?

           Penguapan adalah pengeluaran air ke dalam udara. Peristiwa penguapan disebut juga transpirasi atau evaporasi. Alat untuk mengukur penguapan tumbuhan dengan teliti dinamakan photometer  atau parometer.
Kecepatan penguapan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu, besarnya bidang penguapan, serta perbedaan tekanan udara tumbuhan dan tekanan udara sekelilingnya. Semakin tinggi suhu udara semakin cepat penguapannya, demikian juga semakin luas permukaan daun semakin besar penguapan. Pada waktu udara lembap (tekanan udaranya tinggi) penguapan oleh tumbuhan berkurang.
Di samping proses transpirasi, ada beberapa jenis tumbuhan yang mengeluarkan kelebihan air dalam bentuk tetes-tetes air melalui ujung daun atau tepi daun. Peristiwa ini disebut gutasi. Gutasi dapat terjadi apabila udara jenuh dengan uap air sehingga penguapan terhambat. Sementara itu, penyerapan air oleh akar tumbuhan berjalan intensif. Untuk mengurangi kelebihan air dalam tubuhnya, tumbuhan melakukan gutasi.

           Laju transpirasi adalah kecepatan penguapan pada tumbuhan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju transpirasi adalah luas bidang pemukaan, kelembapan udara, suhu udara, dan kecepatan angin. Makin luas permukaan daun, makin banyak jumlah air yang menguap. Hal ini terjadi pada tumbuhan higrofit, contonya keladi. Apabila kelembapan udara tinggi, proses penguapan semakin berkurang. Hal ini berarti transpirasi berbanding terbalik dengan kelembapan udara. Kecepatan angin dan suhu udara juga berpengaruh terhadap laju transpirasi. Semakin tinggi kecepatan angin dan semakin tinggi  suhu udara akan mempercepat proses transpirasi pada tumbuhan.


Transpirasi dan Fungsinya bagi Tumbuhan


Transpirasi adalah suatu proses kehilangan air dalam bentuk uap air pada suatu tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air ini dapat juga melalui selain stomata, namun demikian, karena proporsi kehilangan air yang paling banyak adalah melalu stomata, maka penghitungan transpirasi hanya pada uap air yang hilang melalui stomata. Umumnya, traspirasi terjadi sepanjang tumbuhan hidup. Sebagai contoh, pada tanaman jagung, tanaman membutuhkan air sebanyak 225 kg yang ditranspirasikan untuk menghasilkan 1 kg bobot kering tanaman.

Bagi tumbuhan, transpirasi bukanlah hal mutlak yang harus dilakukan untuk menjaga tumbuhan agar tetap hidup. Faktanya, ada beberapa tumbuhan yang tidak melakukan transpirasi seperti tumbuhan air atau tumbuhan yang hidup pada kelembaban udara 100%. Walaupun bukan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan, transpirasi tetaplah memiliki fungsi dankegunaan jika dilakukan oleh tumbuhan. 

Walaupun tidak semuanya terjadi karena transpirasi, pengangkutan garam mineral oleh tumbuhan sedikit banyak juga dipengaruhi oleh transpirasi. Mineral yang diserap tumbuhan melalui akar dan diangkut ke bagian atas tumbuhan bergerak dalam arus transpirasi, yaitu aliran air melalui xylem akibat transpirasi. Satu hal yang membuktika bahwa transpirasi bukanlah satu-satunya alur pengangkutan air dan hara mineral adalah adanya pergerakan air dan mineral pada musim semi di mana pada saat itu daun masih sangat minim atau bahkan belum ada. Kalsium dan boron adalah dua unsur yang peka terhadap perbahan laju transpirasi. Tanaman yang ditanam pada lahan yang kaya CO2 sehingga stomata banyak menutup menunjukkan gejala kekahatan kalsium. Sebaliknya, pada saat transpirasi terlalu cepat, terjadi gejala keracunan karena meningkatnya suatu unsur hara. 

Transpirasi juga berperan pada turgiditas sel. Sel tumbuhan akan berfungsi optimal pada tingkat turgiditas tertentu. Ketika turgiditas sel menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari turgiditas normal, sel tersebut akan menurun fungsinya. Beberapa contoh kasus turgiditas sel yang terlalu tinggi hingga menyebabkan sel-sel nya pecah sering terjadi pada buah berdaging seperti tomat, anggur, cherry, da beberapa jenis cabai tertentu. 

Transpirasi merupakan suatu proses pendinginan daun. Penguapan air merupakan proses pendinginan yang kuat. Molekul air yang berkecepatan tinggi mengua dan ketika mereka menguap meninggalkan air, kecepatan rerata molekul tertinggal menjadi lebih kecil, yang berarti zat cair tersebut lebih dingin. Terkadang, transpirasi merupakan satu-satunya cara untuk memindahkan panas dari daun ke lingkungannya. Daun-daun terkadang menjadi lebih dingin dari udara sekitar walaupun mendapatkan sinar matahari penuh. Daun tersebut menyerap lebih banyak radiasi daripada memancarkannya. Daun-daun tersebut dapat menjadi lebih dingin hanya karena mampu menguapkan air ke lingkungannya. Kalaupun tidak terjadi transpirasi, suhu daun akan tetap didinginkan oleh proses fisika yang lain yaitu secara konduksi. Namun, pendinginan yang disebabkan oleh proses konduksi ini hanya berlangsung jika suhu daun lebih tinggi dari suhu lingkungannya.
     
      D.    Gerak dan Iritabilitas

           Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh karena pengaruh rangsang. Tumbuhan tidak memiliki sistem saraf walaupun dalam bentuk paling sederhana. Akan tetapi, tumbuhan mampu menanggapi rangsang dalam bentuk gerak pada bagian tubuh tertentu.
Pernahkah anda mengamati daun lamtoro (petai cina) pada petang hari? Bagaimanakah keadaan anak daunnya pada petang dan siang hari? Perhatikan juga dau putri malu (Mimosa Pudica) jika disentuh, apakah yang akan terjadi pada anak daunnya?
Gerak sebagai tanggapan terhadap rangsang pada tumbuhan dapat disebabkan oleh beberapa faktor antar lain cahaya, air, gaya tarik bumi, sentuhan, dan senyawa kimia. Gerak pada tumbuhan umumnya bukan berupa gerak pindah tempat. Namun, ada juga gerak pindah tempat pada tumbuhan, contohnya gerak sel kelamin jantan pada tumbuhan lumut menuju sel kelamin betina. Gerak yang demikian disebut taksis. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
Gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut tropisme.Gerak ini dibedakan menjadi beberapa macam antara lain fototropisme, geotropisme, dan hidrotropisme.

Gerak pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu :
1.
Gerak HIGROSKOPIS

yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air.
Misalnya:
- gerak membukanya kotak spora.
- pecahnya buah tanaman polong.

2.
Gerak ESIONOM

yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar.

a.
TROPI (TROPISME) yaitu gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang.    Apabila gerak tumbuhan melengkung kearah datangnya cahaya, disebut fototropisme positif. Contohnya, tumbuhan yang diletakkan di dekat jendela dan terkena cahaya matahari, ujungnya akan tumbuh kearah datangnya cahaya. Gerak bagian tumbuhan menjauhi arah datangnya cahaya disebut fototropisme negative. Contohnya, gerak akar pada beberapa jenis tumbuhan.
Tropisme positif jika mendekati rangsang dan tropisme negatif jika menjauhi.
Bentuk tropisme antara lain:  

- fototropisme atau heliotropisme
- geotropisme.  Geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi. Contoh bagian tumbuhan yang geraknya dipengaruhi gravitasi adalah gerak tumbuh akar.
Hidrotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang disebabkan oleh pengaruh air. Contohnya, gerak tumbuh akar menuju ke tempat yang mengandung air lebih banyak walaupun tidak searah dengan gravitasi.
- tigmotropi atau haptotropi Þ rangsang berupa sentuhan
- hidrotropi
b.
TAKSIS yaitu gerak berpindah seluruh tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang. Seperti bentuk tropisme, terdapat taksis positif dan negatif.
Beberapa bentuk taksis :
-
fototaksis
-
kemotaksis

c.
NASTI yaitu gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi arah rangsang. Gerak ini disebabkan terjadinya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang atau
perubahan tekanan turgor dalam suatu jaringan tumbuhan. Tekanan turgor adalah suatu keadaan sel yang mengembang karena penyerapan air oleh sitoplasma dan rongga sel. Contoh gerak pada tumbuhan yang termasuk nasti adalah gerak membuka dan menutupnya mahkota bunga pukul empat dan gerak menutupnya daun tumbuhan putri malu. Pada gerak yang termasuk nasti, arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang, namun semata-mata  ditentukan oleh struktur bagian tumbuhan tersebut. Contohnya lain gerak nasti adalah membuka dan menutupnya stomata. Stomata membuka pada waktu banyak cahaya dan menutup pada waktu gelap. Arah gerak membukanya stomata tidak bergantung pada arah datangnya cahaya, melainkan bergantung pada struktur stomata tersebut.

Beberapa bentuk nasti :
- Niktinasti Þ rangsang berupa gelap
- Seismonasti Þ rangsang sentuhan atau mekanik
- nasti kompleks Þ rangsang tidak hanya satu
Contoh : gerak membuka dan menutupnya sel-sel penutup stomata Þ rangsang berupa cahaya, suhu, air, dan zat kimia

3.
Gerak ENDONOM
yaitu gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui sebabnya ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang
menggerakkannya Þ gerak OTONOM, misalnya aliran plasma sel.
       

RANGKUMAN

Tumbuhan mempunyai alat-alat tubuh untuk menjalankan fungsi bagi kehidupannya. Proses yang berlangsung dalam tubuh tumbuhan meliputi pernafasan, transportasi, pengeluaran, gerak, dan iritabilitas. Pernafasan yang memerlukan oksigen dari luar disebut pernafasan aerob. Pernafasan yang tidak memerlukan oksigen dari luar disebut pernafasan anaerob. Air dan garam-garam mineral dari tanah dapat sampai ke daun karena adanya daya tekan akar, daya isap daun, dan kapilaritas pembuluh kayu pada batang. Pengeluaran uap air pada tumbuhan disebut transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh luas permukaan, suhu udara, kecepatan angin, dan kelembapan udara. Pengeluaran dalam bentuk tetes air melalui ujung daun disebut gutasi.

Daftar Istilah

Fermentasi   : pengubahan suatu zat menjadi zat lain dengan bantuan enzim atau fermen.

Fototropisme : gerak pada tumbuhan karena pengaruh cahaya.

Geotropisme : gerak pada tumbuhan karena pengaruh gravitasi.

Laju transpirasi : kecepatan penguapan pada tumbuhan.

Nasti      : gerak pada tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. 

Pernafasan aerob : pernafasan yang memerlukan oksigen.

Pernafasan anaerob : pernafasan yang tidak memerlukan oksigen.

Taksis    : gerak berpindahnya sebagian tumbuhan atau seluruh bagian tumbuhan karena  pengaruh rangsangan.

Tropisme     : gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsangan.

Demikianlah yang bisa penulis shared diambil aja intisarinya, hanya sekedar iseng aja. Semoga bermanfaat. Gomawoo chingue ^^!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar